SHALOM EVERYBODY! I'M SEHATI LAOLI, WELCOME ON MY BLOG, NICE TO MEET YOU ALL, I HOPE THAT YOU LIKE IT.

Friday, July 25, 2014

HIKMAT TUHAN (God's Wisdom)


                                           Amsal 6:6-7 dan Amsal 30:24-28


AMSAL 30:24-28
Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan:
1. Semut (The ants).
bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas,
2. Pelanduk (the conies/The rabbits).
bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu,
3. Belalang (The Locusts)
yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur,
4. Cicak/laba (the Lizards/the Spiders)
yang dapat kautangkap dengan tangan, tetapi yang juga ada di istana-istana raja.

1. Semut (The ants).
Belajar dari semut adalah meskipun kecil, tidak kuat tetapi tetap kerja keras/rajin serta punya hikmat. Semut menabung untuk menghadapi musim paceklik artinya pada masa/musim kekurangan banyak makanan or masa sulit) mereka membuat preparation (persiapan). Dari sini kita belajar bahwa kita harus membuat PERSIAPAN (preparation) untuk masa depan. Kita sekarang belajar, bekerja keras, rajin dan tidak malas-malasan karena ini sebagai satu bentuk persiapan kita untuk masa depan yang sejahtera (Baca Amsal 6:6). Katakan “I will be Diligent and Wise, Not Lazy"

2. Pelanduk (The Rock badger/ The Conies/The Rabbits).
Dalam berbagai terjemahan ada perbedaan kadang Pelanduk, Tupai atau Kelinci.
Belajar dari pelanduk adalah meskipun binatang ini lemah bahkan penglihatannya kurang, namun cekatan. Ia sadar dirinya lemah karena tidak memiliki kuku untuk mencengkram, maka ia membangun rumahnya di bukit batu cadas (bukit batu) agar musuhnya sulit mencapainya. Dia tahu betapa pentingnya rumah, sebagai tempat berlindung. Rumah kita kelak adalah sorga. Karena itu Iblis berusaha menghalangi kita untuk memasuki rumah di sorga. Namun di dunia ini juga kita musti memperhatikan rumah kita yaitu rumah Tuhan. Kita perlu gereja, rumah Tuhan. Jangan menjadi anggota gereja kristen jalan-jalan alias GKJJ. Harus punya rumah, harus punya gereja, harus beribadah di rumah Tuhan, Kita musti membangun rumah di atas bukit batu.
Siapa bukit batu kita? Yesus (1 Korintus 10:4), Batu Karang yang teguh. Kita musti berdiri di atas Yesus. Perhatikan hidup kita, apakah berdiri di atas Firman Tuhan yang adalah Yesus. Yesus menjadi tempat perlindungan bagi kita atas serangan si jahat. Ingat! dalam 1 Petrus 5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Demikian juga orang Kristen yang disebut seperti domba yang lemah harus cekatan seperti pelanduk dengan membangun hidup diatas dasar iman yang kokoh.
Bagi setiap kita juga. kita harus cekatan, ingat iblis selalu berusaha menghalangi/menggalkan pendidikan, pekerjaan, pelayanan, so betapa pentingnya Yesus dalam hidup kita karena Yesus tempat perlindungan kita atas serangan si jahat, bangun hidup anda di atas dasar iman yang kokoh,
jangan GKJJ, rajin ke gereja, berdoa dengan sungguh-sungguh, karena kita butuh Yesus.

3. Belalang (The Locusts)
Belajar dari belalang adalah meskipun tidak mempunyai pemimpin namun berbaris dengan teratur atau sejajar artinya mereka tertib, disiplin.
saudara2ku disini kita belajar tentang PERSATUAN (unification). Kita perlu bersatu, rumah tangga, keluarga, saudara-bersaudara, sesama jemaat, harus bersatu. Kalau kita bersatu maka kita akan melihat kuasa Tuhan.
Ada "the power of unity" kekuatan suatu kesatuan. Jadi janganlah kita menjadi orang yang tidak tertib, tidak disiplin dalam pekerjaan, pelayanan dan janganlah juga tidak mau bersatu atau tidak peduli dengan kesatuan dalam jemaat Tuhan.

4. Cicak/Laba-laba (The Lizards/The Spiders).
Dalam berbagai terjemahan ada perbedaan kadang diterjemahkan cicak atau laba-laba.
Belajar dari cicak adalah meskipun binatang ini adalah binatang yang lemah, gak bisa terbang namun ia memiliki beberapa kelebihan, salah satunya ia bisa berada diistana, ia bisa menyantap binatang yang terbang seperti nyamuk, lalat dan serangga yang lain. Saat ia mengejar buruannya ia bisa begitu tenang , tidak terpancing emosinya, tapi cicak begitu sabar penuh perhitungan. Jadi selain mengajar tentang hikmat kesabaran tetapi di terjemahan lain diterjemahkan "laba-laba" yang artinya meskipun sering dibersihkan sarangnya tetapi tidak lama kemudian sarangnya muncul lagi. Ini mengajarkan kita tentang "ketetapan hati" dan "keteguhan hati" dan tidak gampang menyerah (determination).
***Ev. Sehati Laoli, S.S., S.Pd., ST.h., M.Th (c) ***



No comments:

Post a Comment